AGEN BANDAR KARTU ONLINE TERBESAR SEASIA, www.Zoya99.com

Monday, October 23, 2017

Bercinta Dengan Istri Bosku Yang Sangat Cantik

ZoyaSex -  Sebut saja namaku Ajik, umurku 33 tahun, aku bekerja di Semarang, ditengah lingkungan orang-orang China yang kebanyakan perempuan.Meskipun umurku sudah kepala 3 tapi aku belum menikah tapi aku sudah punya pacar yang jauh tempatnya.Alhasil perjakaku direnggut oleh istri bosku.


PORTAL JUDI ONLINE TERBESAR SEASIA

Pak Kevin nama bosku dia punya affair dengan seorang perempuan marketing di Jakarta.Aku kalau melihat cik Vivi (nama istri bosku) merasa kasihan karena di selingkuhi oleh suaminya. Meskipun sudah mempunyai 3 anak tapi cik Vivi masih seksi dan cantik.Apalagi akhir-akhir ini dia kelihatan tambah seksi terutama kedua toketnya yang makin montok.
Cik Vivi ikut firness rutin disalah satu sanggar senam di daerah tempat tinggalnya. Mungkin agar tetapterlihat seksi dan tak kalah sama WIL suaminya yang kalau didengar dari telpon suaranya sangat seksi, apalagi bodinya, pokoknya bikin pak bosku klepek-klepek.
Pak Kevin orangnya sangat kasar bila dengan istri, tak segan-segan dia memarahi istrinya di depan para karyawannya. Aku merupakan orang kepercayaan Pak Kevin, cuma aku karyawan a-satunya yang boleh masuk ke rumahnya bahkan di ruang pribadinya.
Aku bekerja di kantor Pak Kevin sebagai ahli komuter, dan inilah yang membuat para wanita mendekatiku di kantor. Terus terang aku punya affair dengan manager keuangan namanya Ratih, orangnya cantik, lumayan seksi. Tapi dalam pikiranku aku selalu membayangkan bias ngesex sama cik Vivi, kubayangkan aku bergerumbul mesra bersamanya.
Kalau dilihat dari belakang benar-benar membangkitkan gairahku, pantatnya semok habis sangat merangsang.Apalagi kalau dia memakai celana panjang legging, spontan saja kontolku langsung menegang. Kubayangkan aku ngentot dia dari belakang dengan gaya doggy style.
Selain dengan cik Vivi aku juga suka membayangkan ngsex sama adik cik Vivi, namanya cik Riri, aku terobsesi menikmati tubuhnya yang tak kalah seksi dengan cik Vivi. Adik dari cik Vivi ini lebih seksi disbanding cik Vivi ataupun Ratih. Kalau ke kantor dia selalu berpakaian seksi dan ketat. Dia memiliki bodi seperti gitar Spanyol, toketnya super montok. Mataku selalu terbelalak bila melihatnya pas ketika dia menemuiku di kantor membicarakan soal komputer.Aroma tubuh dan lenggak lenggok tubuhnya sangat merangsangku.
Tak hanya dengan cik Vivi, cik Riri atapun Ratih, aku juga terobsesi menikmati tubuh cik Agnes.Cik Agnes karyawan dibagian pemasaran. Kalau sama cik Agnes aku baru sekedar pegang-pegang tangannya saja. Orangnya juga tak kalah cantik dan seksi, dia memiliki rambut sebahu dengan toket yang montok juga.
Kalau dengan Ratih, aku sudah berani memegang pahanya dan mencubit dada atasnya pas kami sedang naik mobil berdua, dia diam saja dan membalas cubitanku dengan manja.
Lain cerita kalau dengan cik Vivi, aku baru sampai tahap memegang tangannya dan pinggangnya ketika aku pura-pura membenahi bajunya.Cik Vivi selain istri dari bosku dia juga peragawati di kantorku.Tapi bagaikan durian runtuh, aku malah bisa menikmati tubuh istri bosku yang tak pernah kuduga.
Kalau dengan pacarku, aku juga belum pernah melakukan hubungan sex, paling Cuma berciuman sambil meraba-raba bagian sesitifnya. Kuharap dia menjadi kekasihku yang terakhir, aku ingin menjadikan dia istriku, makanya kujaga keperawanan dia sampai pada malam pertama kami.
Sekitar dua bulan yang lalu, kira-kira jam 21.30, cik Vivi menelponku untuk menemuinya di hotel Santika.Kalau didengar suaranya kayaknya dia punya masalah dengan suaminya. Aku sampai di hotel sekitar jam 22.15 di lobby aku langsung menelpon cik Vivi. Dia menyuruhku agar aku naik menggunakan lift basement dan langsung menuju kamar yang dia tunjuk.
Sesampainya di depan pintu kamar hotel aku memencet bel kamar, cik Vivi membukakan pintu. Dia menggunakan kaos bukaan rendah yang memberlihatkan gundukan toketnya dan celana jeans pendek.Mataku tak berkedip melihat gundukan toket tersebut sehingga membuat pikiran kotorku langsung bekerja.Dia kemudian mempersilakan aku duduk.
“Kog sendiri cik, dimana koh Kevin” tanyaku.
“Suamiku ke Jakarta” jawabnya nada kesal.
“Terus cik kenapa malam-malam gini menelponku untuk datang kemari?” tanyaku penasaran.
Cik Vivi belum menjawab pertanyaanku, dia mengambil minuman dan memeberikannya kepadaku, lalu dia duduk dihadapanku. Terlihat cik Vivi terlihat gelisah akupun memberanikan diri untuk bertanya padanya,
“Apa apa to cik kog kayaknya gelisah banget?”.Dengan menahan tangis cik Vivi menceritakan tentang suaminya dan WIL suaminya yang ada di Jakarta.Cik Vivi memang sudah mengetahui tentang perselingkuhan suaminya.
“Apa kurangnya aku padanya?” jawabnya dengan menahan tangis.
“Aku sudah memberikan 3 anak, aku juga ikut bekerja cari uang, tubuhkupun seksi wajahku juga tak jelek-jelek amat, tapi dia tega berkhiatan di belakangku, sejak dia punya selingkuhan aku dibiarkan merana selama dua tahun terakhir ini” katanya sambil menangis.
Aku hanya terdiam terpaku ssat dia menceritakan itu, aku tak tahu harus berbuat dan berkata apa. Apalagi ketika tangisannya semakin keras.Kedua tanganya menutup wajahnya yang tertunduk.
Aku terpaku mendengar itu semua, tidak tahu apa yang harus kukerjakan. Apalagi ketika dia tambah menangis keras.Kedua tangannya menutup wajahnya yang tertunduk.Lalu kudekati dia kursiku kutarik agar lebih dekat dengannya.
“Cik Vivi sabar ya…semua ini ada masanya cik” kataku, aku memberanikan diri mengelus rambutnya.Cik Vivi terdiam mendengar perkataanku seolah setuju dengan ucapanku.Dia kemudian memdang wajahku dan tangisnya pun meledak lagi, kepalanya direbahkan di pahaku.Kuelus lagi rambutnya dan aku mencoba menenangkannya tapi sementara otakku berpikir nakal, apalagi belahan dadanya terlihat dan parahnya lagi dia tak memekai BH semakin membuat nakal pikiranku.
Terdengar tangisnya mulai agak mereda.Karena tak tahan dengan birahiku aku mencoba untuk mengelus punggungnya yang terbuka karena dia menundukan badannya.Dan ternyata cik Vivi diam saja ketika aku mengelu punggungnya.Lalu elusanku pun semakin berani, aku mengelus leher belakangnya. Lalu kuangkat kepalanya dan memegang kedua pipinya, kuusap air matanya sambil berkata,
“Cik Vivi cantik kog, jangan sedih lagi ya”.Baru kali ini aku menatapnya dari dekat apalagi dia istri dari bosku.Kami saling bertatap mata, dia lalu memejamkan matanya dan membuka sedikit mulutnya.Aku jadi teringat dengan kekasihku yang jauh disana. Kami kalau berciuman kekasihku selalu memejamkan matanya dan membuka sedikit bibirnya, sama dengan apa yang dilakukan cik Vivi.
Kasihan cik Vivi pasti selama ini dia tak pernah dijamah sama suaminya. Karena aku tak mau menyia-yiakan kesempatan ini aku langsung saja mengulum bibir cik Vivi.Diapun merespon baik kulumanku, lidah kami saling melumat.Malam itu aku seperti mendapat durian runtuh.Aku benar-benar sudah dipenuhi dengan nafsu yang bergejolak.Ingin sekali aku menikmati tubuh cik Vivi.Kurasakan lembut sekali bibirnya kami berdua menikmati ciuman kami.
Kujilati lehernya yang panjang dan bau parfum yang membuatku semakin terangsang, cik Vivi menggeliat, dia pasrah dengan apa yang kulakukan, apalagi ketika tanganku meremas kedua toketnya dari luar kaosnya yang tanpa BH itu. Cik Vivi mendesah lembut.
“Aahhh….aku milikmu Jik malam ini…” kata cik Vivi memecah kesunyian. Kutarik tubuh cik Vivi dan kurebahkan ke ranjang hotel. Aku mulai melepas seluruh pakaianku. Berikutnya aku melepas pakaian yang cik Vivi pakai. Kami berdua sekarang dalam keadaan telanjang.
Cik Vivi mendorongku sampai aku jatuh berbaring di ranjang, dia kemudian mengelus kontolku yang menegang keras. Dijilatinya kepala kontolku sampai pada buah zakarku. Aku merasakan nikmat yang luar biasa apalagi ketika dia mengocok kontolku dengan mulutnya serasa mau meledak isi dalam kontolku.
Kubiarkan cik Vivi bermain-main dengan kontolku dia kelihatan sangat menikmati kontolku. Mungkin karena sudah lama tak pernah bermain dengan kontol suaminya. Kemudian kuangat tubuh cik Vivi, kubaringkan dia sekarang giliranku yang bermain dengan vaginanya. Kubuka lebar-lebar kedua pantatnya kudekatkan mulutku di bibir vaginanya. Kumulai meraba klitorisnya.
“Udah basah aja nih cik” godaku.
“Iya Jik, ayo puaskan aku malam ini Jik…” katanya meminta.
“Tapi cik, sebelumnya aku belum pernah melakukan ini pada wanita manapun….” kataku jujur.
“Udah yang peting masukin aja kontolmu yang sudah tegang itu, aku tahu kamu udah gak tahan kan ingin memasukan kontolmu ke dalam vaginaku ini….” kata cik Vivi yang semakin membuatku bernafsu.
Akupun lantas menjilati vagian cik Vivi, kugoyangkan lidahku di klitorisnya, cik Vivi menggeliat menahan nikmat.
“Ayo Jik masukin sekarang aku udah gak tahan…” pintanya manja.
Tanpa menunggu lama aku pun lantas menindihnya, kupegang kontolku untuk mencari lubang vagina cik Vivi dan akhirnya “Sleeeep” terasa nikmat sekali. Baru kali ini batang kontolku masuk dalam lubang vagina wanita, rasanya benar-benar nikmat.
Kudorong maju mundur kontol secara perlahan, kuputar kontolku di dalam vagina cik Vivi. Dia melenguh kenikmatan dan mendesah sejadi-jadinya. Aku mendorong kontolku lagi dan lebih dalam lagi sampai akhirnya hilang ditelan oleh vaginanya. Kupegangi kedua tangan cik Vivi diatas, sejenak aku terdiam merasakan sensasi kenikmatan yang kurasakan. Sementara mulutku menjilati dan mengenyut kedua putingnya secara bergantian.
Kugoyang lembut vaginanya, cik Vivi terus-terusan mengerang dan mendesah sambil mengelenggelengkan kepalanya.
“Auugghhh…enak sekali Jiikk…terus sayank….oohhh…”
Mendengar desahan cik Vivi memebuatku seamkin bernafsu, kontolku kodorong semakin cepat. Kulihat cik Vivi hampir meraih orgasme. Tubuhnya mengejang dan menjepit kontolku sekuat-kuatnya.
“Ohhh… Jik aku keluaaarrr…aahhh…” teriaknya sambil memejamkan matanya dan memutar lidahnya ke mulutnya. Seketika itu juga, aku juga merasakan akan ada yang mau menyembur dari dalam kontolku. Genjotanku semakin kupercepat dan,
“Yeeesss…aaahhhh…” teriakku sambil menekan kontolku agar masuk lebih dalam ke vagina cik Vivi. Seluruh spermaku tumbah di dalam lubang vagina cik Vivi. Aku bener-benar merasakan kepuasan yang teramat sangat begitu juga cik Vivi dari wajahnya terlihat dia sangat puas.
“Makasih ya Jik sudah menemaniku dan memberiku kepuasan malam ini” kata cik Vivi
“Sama-sama Cik” jawabku. Akupun lantas bangkit dari atas tubuh cik Vivi. Kami berdua lantas tidur melepas kenikmatan yang baru saja kami raih. Akhirnya perjaka hilang malam itu direnggut oleh istri bosku. Sekian




No comments:

Post a Comment